Gogo Update
Lebih Dekat Mengenal Jenis Perban dan Fungsinya

Lebih Dekat Mengenal Jenis Perban dan Fungsinya

Perban digunakan untuk menutup luka. Namun, tahukah Anda bahwa perban tidak bisa digunakan pada semua jenis luka? Masing-masing jenis perban memilki fungsi dan kegunaannya tersendiri dalam penanganan luka dan cedera.

Salah satu hal yang menentukan jenis perban yang perlu digunakan untuk membalut luka adalah lokasi luka. Selain memilih jenis dan ukuran perban, Anda juga perlu mengetahui teknik penggunaan perban pada luka sebagai bagian dari langkah perawatan luka.

width=

Pemakaian perban yang salah dapat mengakibatkan kerusakan jaringan tubuh lebih lanjut. Pada beberapa kasus, kesalahan dalam merawat luka, termasuk dalam menggunakan perban, bahkan bisa meningkatkan risiko diperlukannya amputasi.

Tiga Jenis Perban yang Perlu Diketahui

Agar tidak terkena debu dan kotoran, biasanya luka ditutup dengan perban. Sebelum menggunakan perban, Anda dianjurkan untuk membersihkan luka untuk mencegah infeksi serta menggunakan kain kassa steril untuk menekan perdarahan jika diperlukan.

Berikut ini adalah beberapa jenis perban yang dapat dipilih sesuai lokasi dan jenis luka yang perlu dibalut:

1. Perban tubular
Perban tubular merupakan perban berbentuk tabung dengan lubang di tengahnya. Perban jenis ini digunakan untuk menahan balutan pada jari tangan atau kaki dan menyangga persendian yang cedera. Meski demikian, perban tubular tidak dapat digunakan untuk menghentikan perdarahan.

Perban tubular terbuat dari kain yang halus. Untuk sendi pada pergelangan kaki, Anda bisa menggunakan perban tubular yang elastis. Sedangkan perban tubular dari kain kassa dapat digunakan untuk luka atau cedera pada jari tangan dan kaki.

Sebelum menempatkan perban tubular, Anda dapat memotongnya sesuai ukuran bagian tubuh yang cedera. Beberapa perban tubular tersedia dengan perangkat khusus yang ditempatkan di atas bagian tubuh yang terluka untuk membantu pemasangan perban.

2. Perban segitiga
Perban segitiga umumnya dapat digunakan sebagai penyangga bagian tubuh tertentu, seperti siku dan lengan yang mengalami cedera. Perban ini juga dapat membantu untuk mempertahankan posisi perban penutup luka.

Pemasangan perban segitiga bisa dimulai dengan meminta orang yang terluka untuk meletakkan lengan mereka di dadanya. Setelah itu, Anda bisa mulai menempatkan perban di bawah lengannya dan balutkan ke belakang lehernya.

Letakkan separuh bagian perban lainnya melewati lengan, sehingga ujung atasnya bertemu dengan sisi perban lainnya di bahu. Lalu, ikatkan dengan membentuk simpul. Anda bisa memasukkan ujung perban yang tersisa ke bagian lengan atau pertahankan letaknya dengan menyematkan peniti atau penjepit.

Untuk luka atau cedera di bagian tangan, lutut, atau daerah lain yang berisiko terkontaminasi kotoran, maka harus dibalut dengan pita perekat dan kain kassa steril agar mempercepat penyembuhan luka.

3. Perban gulung
Perban gulung terbagi dalam tiga jenis, yakni:

  • Perban yang terbuat dari kain halus dan berpori. Jenis perban gulung ini memungkinkan aliran udara yang sangat baik, tapi tidak memberikan tekanan besar pada luka dan tidak dapat menyangga sendi.
  • Perban elastis, yaitu jenis perban gulung yang dapat menyesuaikan diri dengan bentuk bagian tubuh. Perban ini bersifat lentur dan dapat memberikan tekanan di sekitar luka untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan. Perban elastis umumnya digunakan untuk menutup luka dan menyangga cedera jaringan, seperti keseleo.
  • Perban krep, jenis perban gulung ini cocok digunakan untuk memberikan balutan kuat pada cedera persendian.
Perban segitiga

Perban segitiga umumnya dapat digunakan sebagai penyangga bagian tubuh tertentu, seperti siku dan lengan yang mengalami cedera. Perban ini juga dapat membantu untuk mempertahankan posisi perban penutup luka.

Pemasangan perban segitiga bisa dimulai dengan meminta orang yang terluka untuk meletakkan lengan mereka di dadanya. Setelah itu, Anda bisa mulai menempatkan perban di bawah lengannya dan balutkan ke belakang lehernya.

Letakkan separuh bagian perban lainnya melewati lengan, sehingga ujung atasnya bertemu dengan sisi perban lainnya di bahu. Lalu, ikatkan dengan membentuk simpul. Anda bisa memasukkan ujung perban yang tersisa ke bagian lengan atau pertahankan letaknya dengan menyematkan peniti atau penjepit.

Untuk luka atau cedera di bagian tangan, lutut, atau daerah lain yang berisiko terkontaminasi kotoran, maka harus dibalut dengan pita perekat dan kain kassa steril agar mempercepat penyembuhan luka.

Sebagian luka mungkin akan membutuhkan pemberian salep, misalnya salep antibiotik, petrolleum jelly, atau salep untuk luka bakar. Pemilihan jenis salep ini disesuaikan dengan jenis dan keparahan luka.

Hindari penggunaan baluran jamu atau tanaman herbal tertentu saat menutup luka dengan perban. Ini karena hal tersebut berisiko menyebabkan luka sulit sembuh dan terinfeksi. Semoga bermanfaat!!